Tahan Selera

Tahan Selera 

Berapa banyak orang di dunia ini yang tidak dapat menahan selera. Saya akan menceritakan pengalaman saya dalam menahan selera. Menahan selara yang dimaksud adalah bukan menahan selera kita terhadap makanan tetapi menahan selera pada godaan-godaan yang sebenarnya ga penting.
            Belakangan ini saya mengalami pergumulan batin. Keinginan saya selalu mengajak saya untuk terus bermain tetapi tugas saya masih menumpuk. Seperti halnya kemarin saya sudah berencana dengan Coco, Hasbi, Nay dll untuk pergi nonton bioskop, kebetulan memang ada film baru. Tetapi itu terhalang di karenakan rapat masih terus berlanjut. Seakan sangat sakit melawan gejolak di dada yang sangat amat ingin pergi menonton , akhirnya kami berencana akan menonton lusa nanti. Dan ternyata lusa pun terhalang. Entah kenapa sepertinya banyak sekali halangan saya untuk pergi, seperti memang sudah kode alam untuk tidak mengizinkan saya pergi. Barusan pun teman saya (sebut saja shalma) mengajak untuk besok pergi menonton film tersebut. Mengingat tugas saya baik dipelajaran maupun di ekskul sangat padat membuat saya berfikir ulang untuk ikut , tetapi keinginan saya menolak untuk tidak ikut.. Oh Tuhan.. Sungguh berat rasanya. Sebagai seorang remaja tentu anda tahulah bagaimana perasaan anda ketika diajak nonton film baru yang anda memang anda sudah rencanakan ingin menonton tapi selalu terhalang, pastilah sangat sulit bagi anda untuk menolaknya. Pergumulan batin pun memulai… bagai dialog yang tiada henti.
Otak : Kenapa kamu gaikut ngel? Pasti seru!
Hati : Jangan ngel, inget mana yang lebih important mana yang bisa di kesampingkan.
Otak : Yaelah tugas bisa nanti-nanti kan..
Hati : Ngel inget misi lo disini tuh buat BELAJAR! BUKAN MAIN! Sekolah di Telkom kalo buat main-main mending gausah! Kasian mamah!
Disinilah rasanya otak saya tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Apapun keseruan yang teman-teman saya nanti rasakan saat pergi akan saya rasakan ketika saya sudah sukses nanti, lagi pula akan terasa LEBIH PUAS jika saya berpergian dengan hasil saya sendiri tanpa harus tadah tangan ke orang tua.
Mah, aku janji bakal serius sekolah. Kalo aku kemarin-kemarin suka main maaf ya mah. Maaf kalo sekarang aku belum bisa buat rasa bangga ke mamah, tapi aku janji akan berusaha untuk mewujudkan moment dimana mamah akan tersenyum lebar, air mata sengaja tak jatuh dan hati berkata “mamah bangga sama kakak”. I promise momJ

            Pelajaran yang bisa kita dapat saat semua lingkunganmu mempengaruhi otakmu, Tanya hati! Karena sesungguh hati ga pernah bohong dan percayalah semua akan terasa puas full jika kamu mengerjakannya dari hasil jerih payahmu sendiri kawan J.

0 komentar:

Posting Komentar